BATAM-Apa yang dilaksanakan Gabungan Pengusaha Sawit Indonesia (Gapki) se-Sumatera yang menghelat Andalas Forum I ini mendapat apresiasi dari Kementerian Pertanian. 

"Ini sangat patut untuk diberikan apresiasi, dan Kementerian Pertanian menyambut baik gagasan dan ide seperti ini, dan mudah-mudahan seminar-seminar yang dilaksanakan di dalamnya dapat memberikan solusi atas persoalan-persoalan yang terjadi," ujar Dedi Junaidi, Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Kementerian Pertanian mewakili Menteri Pertanian Amran Sulaiman dalam kata sambutannya dihadapan stake holder dan pelaku perkebunan kelapa sawit di Radisson Golf and Convention Center, 21 Februari 2019 di Batam, Kepulauan Riau. 

Pemerintah dikatakan Dedi, selalu memberikan dukungan dan regulasi-regulasi yang baik bagi pelaku usaha yang bergelut dalam sawit. "Mulai dari program Perkebunan Sawit Rakyat, penyediaan saranan dan prasarana, dan ISPO, " ujarnya. 

Diakui Dedi, tekanan-tekanan dunia internasional terhadap sawit indonesia dalam beberapa dekade belakangan ini semakin gencar terjadi. "Indonesia telah menjadi juara CPO dunia sejak 2006. Dan biasanya begitu, semakin tinggi dia, cobaan akan semakin banyak. Ditambah lagi kompetitor sejenis dalam minyak nabati yang juga muncul dan berkembang," ungkapnya. 

Berangkat dari persoalan seperti inilah, makanya pemerintah dikatakan Dedi Junaidi saat ini terus memacu regulasi-regulasi yang lebih menjawab tuduhan-tuduhan terhadap sawit Indonesia itu tidak benar. 

"Paling tidak, jika semua petani dan pengusaha-pengusaha sawit  mengantongi Indonesia Suistanable Palm Oil, kita lebih bisa melonggarkan tekanan dunia internasional dan menjawab apa yang mereka tuduhkan itu tidak benar, dan Inpres Nomor 8 Tahun 2018 itu salah satunya adalah mempercepat sertifikasi ISPO," kata Dedi dihadapan seratusan pelaku yang berkecimpung dalam bidang persawitan.(rdh)